Ahad Besok P3K Di Sragen, memang ada apa di Sragen ?. P3K : Pergi Pingponng + Piknik Kabeh, hehehehe. Yang lolos pool lanjut sampai babak selanjutnya bila perlu hingga babak puncak hingga podium, sementara yang tak lolols Piknik Kabeh karena berada di lokasi Dayu Park Sragen dengan berbagai atribut wisata (piknik) yang ada. Even tahunan bupati sragen cup yang mulai digelar tahun lalu memang cukup menarik, kenapa ?. Tanpa biaya pendaftaran alias free charge (gratis) dengan berbagai hadiah yang lain dari biasanya, maklum makomnya bupati cup-2 dan semoga ke depannya bisa diteruskan meskipun tak menjabat lagi.....Amin Amin.....harapan pingponger Solo Raya.

cukup fenomenal buat solo raya 

Bupati Cup-1 tahun lalu dilangsungkan di gedung atau GOR yang ada di tengah kota. Turun pemain pemain klas premium Solo Raya dengan hasil sebagai berikut termasuk kelompok usia muda. Khusus tahun ini nampaknya memang agak lain dan bisa jadi SC (pelaksananya) punya pertimbangan matang agar dialokasikan di tempat wisata sekaligus promosi secara tak langsung. Biasanya gelar turnamen di Sragen, hadir pemain pemain dari Jawa Timur terdekat minimal Ngawi, Madiun. Dari Surabaya tahun lalu ada beberapa personil.
dayu park sragen jawa tengah (tribunnew.swiki.com)

Konsep pertandingan di kawasan wisata pernah diadakan di sekitar Cokro Tulung Klaten. Hanya saat itu tempat yang dipakai pertandingan rupanya gedung sekolah SD yang sudah tak terurus lagi. Meski demikian, para pemain yang tersisih tetap bisa melangsungkan acara lain yakni piknik sambil mancing, bagi yang hobi mancing....!!! Yang jelas di kawasan tersebut meski agak masuk ke dalam, perjalanan tetap terbantukan dengan suasana yang agak adem, seiring tanjakan yang ada. Di Klaten kali ini sang bintang muda Arya masih bisa turun, bahkan bisa pasangan dengan saudara Bagus. Namun di Sragen khusus kelas/ divisi 10, jelas tertutup sudah. Yang pasti kelas ini akan terdominasi E-E atau minim D-F

lanjutkan di babak berikut ini dengan renang

Selamat berwisata sambil berolah raga di kota yang terkenal dengan nama Sukowati ini, entah bagaimana sejarahnya kota Sragen identik dengan nama ini. Mungkin nenek pangeran Diponegoro Jogja yang berasal dari bumi sukowati ?. Wallohu A'lam lah, pokoknya ronorene sekali lagi ucap selamat bertanding. Kali ini tak bisa turun karena ada kegiatan saudara Jogja yang bisa ditinggalkan. Jangan lupa jaga kondisi, jaga sangu serta jaga mesin kendaraan yang akan dipakai buat wisata olah raga tenis meja. 

*NB : catatatan khusus ttg akomodasi di lapangan bisa didengar dari panitia via kung tri