Pengguna karet bintik di kalangan pingponger makin hari makin bertambah, alamat core bisnis itu menandakan positif ?. Betul juga. Ada proses, pendek, panjang, pabrikan serta medium. Nah.....karakter medium ini tentu agak menyulitkan bagi yang belum capable menghadapi karet medium. Sebaiknya pingponger belajar dari mereka sebagai pengguna saja tentu lebih baik. Sebut saja pak Momy yang sudah menularkan ilmunya via channelnya bisa simak berikut ini : belajar medium dari pakar (klik saja link ini) karena isinya file video you tube dari channel serigala sport.

saat ronorene single dengan pakar medium di DB

Diantara kunci yang beliau bagikan adalah : chop (sinthir : jawa) dari medium justru menghasilkan kosong. Sementara dari kosong justru menghasilkan bola isi. Saat berlangsungnya  bola jalan, bagaimana mengidentifikasi hal ini ?. Tentu sulit bukan. Cara yang paling baik adalah dengan mencoba permainan dengan pemegang karet tersebut. Jika P Momy tak bisa karena kesibukannya,  cukup hadir di CFD nanti cobalah dengan melawan P' Qisut sang pengelola lapangan (sarana meja) di Car Free Day (CFD) Solo tiap ahad pagi. Keduanya miliki perbedaan yang significant (berarti), jika P' Momy dengan sodokan nyamping sementara P Qisut dengan smash back hand yang keras dan kencang.

Pemegang juara-1 GAMA kemarin saat single di Starmas Karanganyar beberapa waktu lalu, ronorene amati cukup kesulitan menghadapi pengembalian dari medium nya Momy. Dari awal hingga akhir pertandingan, padahal podiumer satu ini cukup pengalaman dalam hal spin baik gantung dan top. Mungkin pengaruhnya akan sedikit beda jika pas permainan ganda (double). Pengaruh medium sedikit melentur seiring lawan memakai karet jenis bintik lain. Beda lagi jika smash BH P Qisut jika masuk meja dengan speed tinggi, tentu sudah sulit dikembalikan lagi. Kenapa....? Silakan mencoba saja. Yang penting pengalaman ronorene melawan karet bintik medium, jangan galak galak, kecuali diatur ritme/ iramanya. Modal galak atau andalkan spin keras saja, akan jadi bumerang.....hehehehhe.