Memiliki blade/ kayu yang bagus dan cocok adalah idaman para pingponger. Ada karakter bercarbon, ternyata memang cocok dan pas susunya (bukan dalam arti sebenarnya looh). Ada yang memang pas dan mood dengan tipe defend (biasanya aplikasi buat bintik). Ada juga (baca pingponger veteran biasanya) menggunakan blade tipe lama entah warisan atau memang anggaran yang terbatas. Belum lama ronorene memperoleh hibah dari alm Bp Joko diantara perintis PTM Ajisaka Sondakan Solo. Bertipe all wood Butterfly lama (mungkin diatas 5 th an) meski masih agak getar, namun buat spin masih agak lumayan. Ada sisi yang sobek kiri atas. Namanya hibah (agar digunakan sewajarnya dan sebisa mungkin dipakai selamanya meski punya yang baru), yahh.....idep idep amal jariyah buat cari keringat lah.

sedikit polesan kiri atas agar berfungsi normal

Sing Penting Yakin Wae lah, kayaknya ungkapan yang pas. Meski bertipe jadoel (lawas), masih nyaman buat permainan dengan kontrol yang kadng kurang maksimal. Dengan bantuan kawan PTM Paris Bp Udin yang tinggalnya Boyolali, kekurangan ini bisa dicarikan solusi dengan tambalan seadanya. Sedikit beda warna, anggap saja tak masalah yang penting flat (rata) nya sama dan sinkron. Keunikan dunia pingpong selain hal hal ini juga pada pembuatan bintik proses yang biasa dikerjakan oleh bos sate kambing sekitar masjid Solihin Solo. Jika beliau sedang di pojokkan warung, nampaknya tak hanya urus daging daging buat disate namun sibuk pula dengan pembuatan proses bintik.

Nampaknya kemajuan media baik you tube atau media lain cukup membantu untuk memecahkan problema praktis apapun. Mulai urusan sehari hari hingga dunia hobi. Di Solo dulu urusan servis kayu biasa diatasi oleh mendiang Bp Sulardi yang memang sudah dikenal hingga luar kota. Juga Lik Yo yang dulu biasa sparingan di PTM Sondakan. Akan tetapi sekarang problem apapun, cukup browsing dan searching, insya akan ada jalan 1001 cara dan yang pokok Sing Penting Yakin Wae.