Bagi yang menyaksikan langsung pertndingan double divisi 10-11-12 kemarin di arena Starmas Suruh Karang sempat menyaksikan kejadian tak mengenakkan, Yakni listrik mati sekitar bakda magrib. Tak ada angin tak ada hujan, tiba tiba pet, begitu saja. Dalam bahasa Jawa : oglangan, di Jogja : giliran. Namun kejadian ini tak berlangsung lama, kira kira 1/2 jam kemudian normal lagi.

Pemain pemain lama dengan konfigurasi baru (nama PTM) memang saat ini menjadi trend. Double Starmas Sempat Terhenti Karena Listrik Mati, menjadikan sumber warta episode pekan ini.

satu veteran dikelilingi 3 pemain muda

Sebut saja podium terhormat-1 pasangan Heru Purbayan - Jalal (Jesper). Momi - Najib (Sorpeing) dan lain lain tak bisa sebut satu persatu. Berbeda dengan alokasi arena sebelumnya yakni meja maksimum memenuhi ruangan, maklum ada kelas single dan double dan beritanya disini. Untuk alokasi kelas double saja dengan memanfaatkan 3 meja sudah mencukupi pertandingan yang dilaksanakan penghujung Oktober tepatnya tanggal 29 hari Ahad.

Kombinasi baru Bp Harry (Adler) dengan saudara Rudi Nglorog Srgaen membuahkan hasil meski berada di posisi runner-up. Bp Harry sudah tidak muda lagi, namun berkat mesin serang mantan DB saudara Rudy akhirnya tim nya bisa melesat ke jenjang final. Sementara pemain jarang keluar tanding (Dhimas) digendhong Iwan juga memposisikan pasangan yang cukup tangguh. Menempati 3 bersama dengan pasangan legendaris Bp Momy - saudara Najib. Hasilnya disusun sebagai berikut :

  • Juara Pertama            :    Heru Purbayan - Jalal (Jesper) Sukoharjo
  • Juara Kedua              :     Harry - Rudi (Adler), Solo
  • Juara Tiga Bersama   :    Mommy - Najib (Sorpring), Iwan - Dimas (Manunggal)